Banana Description Tanaman pisang dengan buahnya yang lezat dan manis rasanya. bukan merupakan hal yang baru karena telah dikenal banyak orang sejak dahulu kala. Di beberapa tempat di Indonesia, beberapa hari sejak dilahirakan seorang bayi sudah berkenalan dengan buah pisang sebagai makanan tambahan dalam menunya. Setelah mulai dapat berjalan sudah dapat dipastikan akan berkenalan dengan tanaman pisang di sekitar pekarangannya. Tanaman Pisang merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis, terutama karena pisang memerlukan banyak sinar matahari untuk mendukung pemaksimalan pertumbuhannya. Tanaman yang termasuk Genus Musa dan dari Famili Musaceae ini banyak dikebunkan di berbagai tempat karena mudah tumbuh dimanapun walaupun tanpa perawatan. Tanaman ini juga mudah sekali menghasilkan buah yang disukai oleh banyak orang. Dalam sejarah mengatakan bahwa tanaman pisang mendapat nama latinnya pada tahun 63-14 sebelum masehi. Ia bernama Musa Paradisiaca. Nama Musa diambil dari nama seorang dokter dari Kekaisaran Romawi Octavius Augustus, yang bernama Antonius Musa. Di zamannya dokter A. Musa ini banyak berjasa dalam menganjurkan memakan pisang kepada Kaisarnya dami kesehatan beliau. Jadi untuk menghormatinya, namanya digunakan sebagai nama genus dari pisang. Sebenarnya banyak species dari tanaman pisang. Mulai dari penghasil buah yang enak dimakan, tanaman hias, sampai dengan penghasil obat tradisional. Jadi pisang tak hanya sebagai penghasil buah pencuci mulut, tetapi memiliki banyak manfaat dan potensi yang tidak kecil. Beberapa dari species pisang dapat dilihat pada gambar. General Carateristic of Banana Daun Daun Pisang yang dewasa berbentuk lonjong dan bertulang daun menyirip sedangkan daun mudanya menggulung. Perlekatan daun pada batang membentuk roset batang. Helai daunnya lebih panjang dari tangkai daunnya. Keunikan dari daun pisang adalah pelepah daun yang membesar dan mengumpul berselang seling membentuk suatu struktur seperti batang yang disebut psudo stem. Di bawah permukaan daun mengkilap karena dilapisi lapisan kutikula untuk mencegah penguapan berlebih, sedangkan permukaan bawahnya dilapisi oleh suatu lapisan lilin tebal yang berfungsi menahan air agar tidak membasahi daun. Kebanyakan daun pisang berwarna hijau tua untuk daun yang dewasa dan hijau muda untuk daun yang masih muda. Kecuali untuk beberapa species, terdapat bercak merah atau ungu pada lembaran daunnya atau pada ibu tulang daun. Batang Batang pisang yang biasa kita lihat sebenarnya adalah batang semu yang terbentuk dari pelepah daun yang membesar di pangkalnya dan mengumpul membentuk struktur berselang-seling yang terlihat kompak sehingga tampak sebagai batang. Sebutan untuk batang palsu tersebut adalah pseudo stem. Batang pisang yang sebenarnya terdapat di dalam tanah dan kadang-kadang muncul di permukaan tanah sebagai bentukkan seperti umbi. Dari umbi batang inilah tumbuh akar dan tunas-tunas. Akar Akar pohon pisang merupakan akar serabut yang berpangkal dari umbi batang yang sebagian letaknya berada di bawah tanah. Dengan diameter sekitar 0,5-1 cm dan berbentuk silinder menyebabkan akar-akar ini terlihat besar-besar dan tampak seperti cacing. Rata-rata panjangnya adalah 4-5 meter untuk yang menjalar ke samping dan hanya 75-150 cm untuk yang tumbuh ke dalam tanah. Akar ini keluar dari batang dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 3-4 akar. Leaves, Stem & Roots ~ Members of this Family are not woody plants. They are herbaceous plants, with thick pseudostems formed from the leaf sheaths. The leaves are very large, sheathing the stem, and arranged spirally. There is a thick oval midrib, with veins running from the midrib to the leaf margin. The leaves are entire at first, but torn by the wind. The genus Musa produces new plants from rhizomatous roots and is perennial, while plants in the genus Ensete are unbranched and monocarpic. Bunga dan Buah Bunga Pisang merupakan bunga majemuk. Bunga majemuk yang baru keluar dari batang masih bersatu membentuk struktur seperti jantung yang ukurannya tergantung dari speciesnya. Setelah beberapa hari brahkteola-brahteolanya mulai terbuka dan menampakkan bunga yang sebenarnya. Bunga-bunga tersebut sekilas tampak seperti udang yang berwarna kuning keputih-putihan dengan panjang 4-7cm dan lebar 1-2 cm. Masing-masing bunga tersebut memiliki satu sepal, satu petal, satu putik dengan banyak ovarium, dan 4 buah benang sari dengan tangkai sari sepanjang 3-4 cm. Setiap bunga tersebut menghasilkan satu buah, dan karena terdapat banyak bunga maka satu tandan bunga dapat menghasilkan 77-250 buah yang dibagi dalam 6-14 sisir Flowers ~ The flowers are surrounded by bracts and are terminal, produced from the growing points of the basal corms. The flowers are irregular and unisexual, the female flowers in clusters ('hands'), while the male flowers are on the end of the flower spike of the same plant. There are two whorls of three petal-like segments, and five stamens. Pollination is often by bats or lizards. Seeds ~ The ovary is inferior (underneath the flower), and the fruit is a fleshy berry with many stony seeds, although the edible Banana is a hybrid and does not produce seeds. Reproduction Beberapa pisang menghasilkan biji, tetapi kebanyakan jenisnya menghasilkan biji yang steril sehingga tidak dapat menumbuhkan tanaman baru. Hanya beberapa jenis pisang saja yang menghasilkan biji yang fertil contohnya ??????. Penyebabnya adalah pemuliaan tanaman melalui berbagai cara termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan pisang tanpa biji yang lebih digemari oleh banyak orang. Tetapi seperti yang telah diketahui, hal itu menyebabkan pisang tidak mampu berkembang biak melalui cara generatif sehingga keanekaragaman genetiknya menjadi berkurang. Reproduksi pisang terutama dilakukan dengan tunas vegetatif. Tunas vegetatif tersebut tumbuh dari umbi batang yang terdapat di dalam tanah. Anak yang baru keluar nampak seperti tanduk kerbau yang kecil. Dalam pertumbuhannya tunas vegetatif ini dibagi menjadi dua jenis. Pertama adalah tunas yang kecepatan tumbuhnya sedang, terus meruncing ke atas hingga lebih dari satu meter dan berdaun sempit sehingga nampak seperti tombak. Yang kedua adalah tunas yang tumbuhnya relatif cepat, berdaun lebar-lebar sehingga tampak seperti panyung. Induk dan anak-anak yang tumbuh ini membentuk suatu kelompok yang disebut rumpun. Geographic Distribution Pisang berasal dari daerah Indo-Malesia ( Asia Tenggara) dan tempat tersebut juga merupakan pusat keanekaragamannya. Indonesia merupakan salah satu pusat utamanya. Diduga Musa acuminata yang berbiji merupakan bentuk diploid pisang yang asli tumbuh di daerah tersebut dan merupakan tetua dari kebanyakan pisang yang dimakan. Dari Asia Tenggara pisang menyebar ke arah tropika dan akhirnya ke daerah subtropika di Asia, Amerika, Afrika dan Australia berkat jasa para pedagang jaman dahulu. Habitat Tanaman pisang banyak terdapat di daerah tropic karena menyukai iklim panas dan memerlukan matahari penuh untuk pemaksimalan pertumbuhannya. Karena itulah di Indonesia tumbuh subur tanaman ini. Tetapi temperatur merupakan faktor utama dalam perkembangan kehidupannya. Di pusat produksinya, temperatur di bawah 15°C akan mengurangi hasilnya, temperatur optimum untuk pertumbuhan adalah pada suhu 27°C - 38°C.Tanaman ini dapat tumbuh di tanah yang cukup air pada daerah dengan ketinggian sampai 2.000 m dpl. Untuk hasil yang optimum diperlukan curah hujan 200—220 mm dan kelembaban tanah berkisar antara 60—70%. Selain itu pisang juga toleran pada keasaman pH 4.5 - 7.5.Tanaman pisang juga tahan terhadap kekeringan ringan, karena batang semunya yang banyak mengandung air. Akarnya yang panjang juga berguna dalam hal tersebut. Tanah yang disukai tanaman pisang adalah yang mengandung kapur (CaCO3) dan juga banyak mengandung unsure Kalium (K). Walaupun begitu, sebenarnya tanaman pisang dapat tumbuh di mana saja karena sifatnya yang mudah beradaptasi. Hama Sepeti tanaman-tanaman lainnya, pisang juga mempunyai hama yang dapat merusak daun,bunga, akar, maupun batang. Bila dibiarkan hama ini dapat menyebabkan kematian pohon pisang itu sendiri. Larva Erionota thrax L. (Ulat Penggulung Daun Pisang) Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Hesperiidae Serangan meluas di seluruh Asia Tenggara. Daun yang diserang ulat biasanya digulung karena ulat yang masih muda memotong tepi daun secara miring, lalu digulung hingga membentuk tabung kecil sehingga menyerupai tabung dan apabila dibuka akan ditemukan ulat di dalamnya.. Di dalam gulungan tersebut ulat akan memakan daun. Apabila daun dalam gulungan tersebut sudah habis, maka ulat akan pindah ke tempat lain dan membuat gulungan yang lebih besar. Apabila terjadi serangan berat, daun bisa habis dan tinggal pelepah daun yang penuh dengan gulungan daun. Kupu-kupu mengisap madu bunga pisang dan melakukan kopulasi sambil berterbangan pada waktu sore dan pagi hari serta bertelur pada malam hari. Telur diletakkan berkelompok sebanyak ± 25 butir pada daun pisang yang masih utuh. Ulat yang masih muda warnanya sedikit kehijauan, tubuhnya tidak dilapisi lilin. Sedangkan ulat yang lebih besar berwarna putih kekuningan dan tubuhnya dilapisi lilin. Pupa berada di dalam gulungan daun, berwarna kehijauan dan dilapisi lilin. Panjang pupa lebih kurang 6 cm dan mempunyai belalai (probosis). Siklus hidup hidupnya berkisar antara 5 – 6 minggu. Larva Nacoleia octasema Klasifikasi : Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Pyralidae Larva memakan bunga dan buah muda. Serangan tersebut menyebabkan terjadinya gejala kudis pada kulit buah dan dapat menyebabkan gagal panen atau setidaknya kualitas hasil panen menurun. Ngengat keluar pada pagi hari dan pada siang hari bersembunyi.Lama hidup ngengat 4 hari. Telur diletakkan dalam tandan perbungaan. Telur yang dihasilkan 15 butir dan menetas setelah 23 - 30 hari. Larva hidup secara berkelompok dalam perbungaan dan buah. Larva berwarna merah dengan becak-becak hitam. Dalam satu sisir pisang dapat ditemukan sebanyak 70 larva. Pupa terbungkus dalam kokon yang berdinding tipis, berada di bawah pelepah daun tertua dekat batang. The moth is small (25 mm wingspan) tan to light brown with small black spots on the wings. The flattened eggs are laid in clusters ranging from a few to 30 eggs. The eggs resemble shiny overlapping fish scales. The yellow to orange larvae grow to about 25 mm before pupating. Eggs are laid on or near to emerging bunch and hatch after about 4 days. The young larvae move under the tightly closed bracts where they feed on the young fruit. Larval development consists of five instars and is completed in an average of 14 days. As the bracts and hands progressively lift from the bunch stalk during bunch development, larvae move progressively to the next closed distal hand. Development is usually completed under the bracts which remain attached to the distal male flower bud or ' bell' . The pupal period last 8-10 days and is completed on the bunch or in trash or in old leaf axils on the pseudostem. The complete life cycle egg to egg is completed in 28 days under hot wet conditions in tropical north Queensland. Adults are short-lived (4-5 days) and have crepuscular habits. Mating and egg laying takes place in the early evening. Adult moths hide in trash and under old leaf axils during the day. Larval feeding causes superficial scarring on the young fruit. Damaged areas form a black callous, rendering the fruit unmarketable. Feeding is generally confined to the curve of the fruit adjacent to the bunch stalk and between the fingers. Damage ceases after the hand lifts. Mature larvae can be found under the bracts enclosing the male flower or 'bell'. It is most active during the hot wet summer months but sudden outbreaks can occur throughout the year in some localities. Damage occurs progressively as the hands lift and increases in severity towards the lower hands. Cosmopoliter sordidus (Penggerek Bonggol Pisang) Kingdom : Animalia Phylum : Arthropoda Class : Insecta Order : Coleoptera Family : Curculionidae Serangga dewasa berukuran 12 mm dan dapat hidup 1–3 tahun, akan tetapi produksi telur relatif sedikit yaitu 1–3 butir per minggu. Sedangkan panjang larva bisa mencapai 14 mm, stadia larva berlangsung 14–21 hari. Pupa berwarna putih dengan panjang 12 mm, masa pupa berlangsung di dalam lubang gerekan berkisar 5–7 hari. Siklus hidupnya selama 1–2 bulan dari telur sampai dewasa. Kebanyakan telur diletakkan pada tanaman pisang terutama dekat pelepah dan dasar batang semu kira-kira 5 cm di bawah permukaan tanah. Stadia telur berlangsung kira-kira satu minggu, larva masuk ke dalam bonggol pisang dengan cara membuat terowongan menuju bonggol pisang. Terowongan yang dibuat oleh larva merupakan tempat unuk masuknya patogen lain seperti Fusarium, sehingga dapat menyebabkan kerusakan dan busuknya jaringan bonggol pisang. Pada serangan berat, bonggol pisang dipenuhi lubang gerekan yang kemudian menghitam dan membusuk. Biasanya larva kumbang ini menyerang hingga puluhan ekor yang dapat membuat pohon ini merana dan akhirnya tumbang. Kerusakan yang diakibatkan oleh hama ini menyebabkan tanaman muda mati, lemahnya sistem perakaran, transportasi zat makanan terhambat, daun menguning dan ukuran tandan berkurang sehingga produksi menurun. Rotylenchus similis Kingdom : Animalia Phylum : Nematoda Nematoda ini sangat pendek ukurannya. Nematoda dewasa hanya 0,7 cm panjangnya. Nematoda ini menyerang akar. Ia membentuk rongga-ronga di dalam akar, yang jika dibiarkan serangan ini dilanjutkan oleh inveksi oleh bakteri Pseudomonas Solaracearummaupun jamur yang menyebabkan akar yang diserang menjadi busuk. Odoiporus longicolis Oliv (Penggerek Batang Pisang) Kingdom : Animalia Phylum : Arthropoda Class : Insecta Order : Coleoptera Family : Curculionidae Morfologi Odoiporus longicolis mudah dikenal karena moncongnya yang panjang (snout). Bentuk prothoraxnya agak pipih berukuran 16 mm. Telur diletakkan pada pelepah pisang kemudian bila telur telah menetas, larva akan menggerek batang pisang bagian atas. Pupa akan membentuk cocon pada batang tanaman. Serangga dewasa dapat terbang secara aktif pada siang hari dan tertarik pada sisa batang tanaman yang telah dipanen. Kerusakan akibat hama ini ditandai oleh adanya lubang-lubang disepanjang batang semu. Pada serangan berat, batang semu menjadi terbelah dan mengeluarkan lendir (blendok). Akibatnya batang semu menjadi patah dan akhirnya tanaman mati. Hama tersebut dapat dijumpai di seluruh Asia Tenggara. Klasifikasi Kingdom : Plantae (tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh) Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji) Divisio : Magnoliophyta (berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub-kelas : Commelinidae Ordo : Zingiberales Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan)
Species kumbang ini terdapat di daerah tropis. darah yang diserang pada umumnya adalah daerah pengunungan. Di dataran rendah yang tanahnya mengandung lempung relative tidak terdapat. Serangga dewasa (kumbang) berwarna hitam, aktif pada malam hari dan bersembunyi di dalam dan di sekitar bonggol pisang atau di antara pelepah batang semu pisang
Senin, 30 November 2009
A ke Z tentang Pisang
Posted in iptek |
22.33 | by Godzilla XII IPA 5
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar